27 Tahun
Menurut gue, umur 27 tahun adalah umur yang cukup singkat. Hidup 27 tahun di dunia yang udah mulai nggak "genah" cukuplah berat. Banyak masyarakat diluar sana yang kurang beruntung. Ada yang belum punya kesempatan untuk menjajal pendidikan di Indonesia. Ada juga orang yang tidak mempunyai kemampuan untuk makan sehari tiga kali. Jadi, di umur gue yang udah 27 tahun ini, gue selalu berusaha untuk selalu mengucap syukur kepada Allah walaupun terkadang sebagai manusia, gue pengen sesuatu yang lebih juga.
Di umur gue yang udah 27 tahun ini, gue
ngejalanin kehidupan aneh-aneh di dunia ini. Apalagi setelah gue kerja di pt
cnis mukok
Sekitar 3+ tahun gue kerja di pt cnis, gue belajar banyak disini. Bukan cuma
masalah kerjaan, tapi juga masalah yang sering menyangkut para remaja, yaitu
percintaan. Selama 3+ tahun gue di Sp 1 mukok, gue selalu sial dalam masalah
percintaan. Bukan karena gue nggak laku. Bukan karena gue selektif. Tapi ini
karena gara-gara gue udah nggak laku dan selektif.
Hari2 ini gue lagi naksir cewek ??☺ tapi Untuk cewek yang
kali ini, gue berusaha agak keras karena gue sudah ngerasa klop sama dia. Gue
sudah mencoba hal yang paling sederhana seperti mengingatkan untuk tidur yang
dimana menurut gue itu salah bentuk perhatian yang simpel tapi cukup bagus.
Sesekali gue juga ngirimin gambar serem ke dia untuk jahilin dia. Gue paling
senang kalau lagi chattingan sama dia .dulu setiap ada notification bbm, gue
paling males liat siapa yang lagi kirim pesan ke gue. Tapi sekarang beda,
setiap ada suara khas dari aplikasi bbm, gue dengan segera cari hape gue.. Ya
walaupun kadang-kadang gue kecewa karena ternyata itu pesan dari grup nggak
jelas teman-teman gue.
Gue sudah berusaha sekeras mungkin untuk membuat si
dia special dan bisa menangkap sinyal-sinyal dari tower cinta gue. Tower cinta
itu kayak tower provider, cuma bedanya tower gue punya radiasi yang kuat yang
terkadang bisa bikin orang sekitar galau. Tapi sayangnya dia kayaknya
menanggapinya biasa saja, dan cenderung nggak membalas, yang dimana gue harus
bisa puter otak lagi tapi pada akhirnya stuck juga.
Ujung-ujungnya gue mulai sadar kalau kayaknya gue bakalan nggak bisa dapatin
dia. Gue sadar kalau dia lebih pantas sama orang lain. Gue males nanti kalau
misalnya gue tembak dia, malah ngerusak pertemanan diantara kami. Gue nggak mau
hal itu terjadi apalagi kayak gini.
“Jadian yuk”, kata gue ke dia.
“Maaf ya, kamu itu terlalu baik untuk aku dan aku
udah anggap kamu kayak sahabatku dan abg aku jga .
Masudnya mungkin
gini :
Thanks
.
0 komentar:
Posting Komentar